Sabtu, 11 Oktober 2014

[FF] 1004 P.3



Sampai istirahat pun, Himchan sama sekali tidak menyapa Yuji. Bahkan melihat saja tidak. Apalagi bergabung makan siang. Malah dua kali tidak mungkin. Sehingga Yuji, Namjoo, dan Woohyun mulai merindukan sosok hiperaktif Himchan. Sosok yang merupakan moodmaker sekaligus moodbreaker. Namun Yuji tidak berhenti disitu saja untuk menyelidiki perubahan sikap Himchan. Saat Himchan keluar kelas, Yuji mengikutinya.
Himchan menyadari bahwa dirinya diikuti seseorang. Kemudian dia berlari menghindari pengejar itu.
“ya! Kim Himchan!” teriak Yuji. Namun tetap saja Himchan berlari dengan cepatnya. Sampai masuk ke dalam perpustakaan. Yuji mengikuti Himchan dia masuk kedalam dan bertemu seseorang bernama Yoo Youngjae.
“ya, Youngjae. Apakah kau melihat Himchan?” Tanya Yuji.
“tidak, memangnya kenapa?” tanya Youngjae.
“tidak apa apa…” Yuji mulai melangkah keluar perpustakaan. Kemudian dia berbalik. “youngjae, aku ingin bertanya padamu.”
“tentang apa? Himchan?”
“iya, apa kau tahu alasannya merubah sifatnya?”
“aku tidak tahu, dia sama sekali tidak cerita padaku. Yang pasti dia punya alasan.”
“dan kira kira apa kau tahu alasannya?”
Youngjae menggeleng. “mungkin Namjoo atau Woohyun atau Daehyun tahu.”
Yuji menghela nafasnya. “yasudah kalau begitu. Terima kasih Youngjae.”
Youngjae tersenyum. Sambil melihat punggung Yuji yang semakin jauh. Kemudian dia melihat kearah bawah. “sudah aman.”
“terima kasih Youngjae.” Ujar Himchan keluar dari tempatnya sembunyi.
“aku ingin tanya…”
“alasan aku berubah?” tebak Himchan dengan tepat. Youngjae mengangguk.
“aku tidak tahu. Sejak mendapat telepon dari Myungsoo, aku melihat Yuji lagi. Dia lebih sering tertawa dengan Myungsoo daripada denganku, jadi aku merasa kalau Yuji lebih bahagia dengan Myungsoo.” Jawab Himchan.
Youngjae mengangguk. “aku mengerti perasaanmu.” Ujar Youngjae sambil menepuk pundak Himchan pelan
Dihalaman sekolah, Myungsoo menarik tangan Yuji. Ingin bicara katanya. Setelah beberapa langkah dari bangunan terbelakang di sekolah mereka, Myungsoo membalikkan tubuhnya.
“hei, Yuji. Aku ingin bicara sesuatu padamu.”
“apa?” tanya Yuji.
“aku suka kamu. Sudah sejak kita bertemu beberapa hari yang lalu… jadi apa kau mau menjadi pacarku?” tanya Myungsoo
Yuji terdiam. Dia menoleh kearah sekelilingnya. Setelah merasa aman, Yuji membisik, “akan aku pikirkan.” Dan membuat Myungsoo tersenyum.
Namun, aman itu kan menurut Yuji. Padahal ada dua orang dibawah pohon terdekat tempat mereka berdiri.
“ya, apa kita tidak pulang? Aku sudah lapar.” Ucap Junhong.
Himchan menoleh kearah sepupunya itu. kemudian menoleh kearah Yuji dan Myungsoo. “baiklah, ayo pulang.”
“tidak untuk sekarang Kim Himchan… aku ada urusan denganmu…”
Himchan menoleh, dan sesuatu yang buruk terjadi.
~~~
Sepulang sekolah, Yuji mendapat kakaknya tertawa sendiri seperti orang gila.
“ya, oppa, apa kau sudah gila? Kau tertawa tertawa sendiri dari tadi…”
Sunggyu melihat kearah adiknya. “cepat ganti baju, kemudian ikut aku.”
Yuji melihat kakaknya penuh curiga, “ada apa ini?”
“sepertinya temanmu sudah bertaubat. Aku akan membuat pesta untuk merayakannya” Ujar Sunggyu sambil memberikan sebuah foto pada Yuji.
Mata Yuji terbelalak melihat foto itu. matanya  beralih menatap kakaknya.
“oh iya, aku tadi membaca diarymu. Maaf lancang. Tapi kalau aku jadi kamu, aku lebih pilih Himchan daripada Myungsoo.” Yuji terdiam. Menunduk.
“yah, aku tahu. Cinta pertama susah dilupakan. Tapi, ini untuk kebaikanmu sayang…” lanjut Sunggyu sambil mengelus rambut panjang Yuji.
“tapi kenapa Himchan? Beberapa hari yang lalu, dia mulai menjauhiku…”
“Woohyun dan Namjoo pasti tahu alasannya. Dan alasannya menyangkut dirimu juga…”
Yuji mengadah. Menatap kakaknya sambil tersenyum. “thanks my bigbro.”
Sunggyu tersenyum. “urwell my littlesister…”
Yuji berlari kearah kamarnya.  “tunggu aku! Aku ikut!”
Sunggyu berteriak tak kalah hebohnya, “cepetan, bentar lagi aku ada syuting!”
~~~
Keesokan harinya…
“pagi semua!!!! Morning everibodieh!!!” teriak Yuji didepan pintu.
Namjoo melihat kearah sahabatnya yang satu itu. “kau kenapa? Absurd tau nggak.”
Yuji menoleh kearah sahabatnya. “samting sepesial yu now… ntar itu aku ke sekertariatan tim mading aku pengen menempelkan sesuatu. Bukan cuman aku sih, tapi aku, Sunggyu oppa, Yongguk oppa, Chorong unnie, Minhyuk oppa, Changsub oppa, dan Dongwoo”
“kenapa anak kelas XII semua??” tanya Namjoo.
Yuji tersenyum. “lihat aja. Orang yang mau aku tempel semacam ini.” Kata Yuji sambil memberikan foto yang diberikan Sunggyu kemarin siang.
Namjoo tertegun, itu foto Myungsoo dan Eunji sedang berpegangan tangan. Sepertinya mereka kencan. “kau sudah tidak suka dengan Myungsoo??”
“sepertinya sudah tidak lagi.” Jawab Yuji enteng.
“ kau dengan mudahnya bilang jika kau sudah tidak suka dengan Myungsoo? Kalau aku jadi kau, aku akan berpikir lebih dahulu. Karena hal ini, yang kau lakukan ini sudah menyakiti hati seseorang yang paling dekat denganmu…” ujar Namjoo kelepasan. Namjoo langsung menutup rapat mulutnya dengan tangannya.
“orang yang dekat denganku? Maksudmu Himchan?” tanya Yuji.

~~~
Namjoo pov
Mampus, aku pake kelepasan segala lagi. Ke Yuji juga. Bahaya kalau dia sampai marah, jangan sampai rahasia Himchan ketahuan Yuji! Ya Tuhan, tolong berikan aku jalan…
Tapi, kalau aku memberitahukannya pada Yuji, kan masalah ini selesai… ah tidak, jangan. Aku bisa kena marah Himchan nanti. Tapi, Himchan dan Yuji, ugh, kenapa mereka sama sama menakutkan???
“ya, Kim Namjoo, tolong beri tahu aku. Aku benar benar kebingungan sekarang…” ujar Yuji.
“bingung kenapa?” tanyaku pelan.
“dua hari yang lalu, aku tanya pada Daehyun. Dia bilang kau tahu alasan kenapa Himchan berubah. Kemarin, di perpustakaan aku bertemu Youngjae. Dan dia bilang antara kau, Woohyun, dan Daehyun tahu alasan Himchan. Dan Oppa, juga bilang kalau antara kau dan Woohyun tahu alasan Himchan…”
“Oppamu? Sunggyu oppa? Sunggyu sunbaenim tahu hal ini?” aku segera menutup mulutku sendiri. Lagi.
Mampus! Dasar Kim Namjoo!
~~~
Author Pov
Dahi Yuji mengkerut. “hal ini? Kau tahu alasannya bukan? Cepat katakan padaku” paksanya.
Namjoo hanya menghela nafasnya. Tidak menjawab perkataan Yuji. Matanya mengarah kebawah. Tidak berani menatap mata Yuji.
Yuji merasa menanyai Namjoo bukanlah hal yang tepat. Yuji beranjak dari tempatnya duduk.
“ya, Kim Yuji, kau mau kemana?” tanya Namjoo lirih.
“keluar. Cari angin.” Jawab Yuji pelan. Kemudian, dia mulai melangkah.
Seseorang menahan tangan Yuji. Woohyun.
“aku akan menceritakannya. Dan juga termasuk alasan Himchan tidak masuk hari ini.”
“Himchan tidak masuk?”


To be Continued